Diskripsi Blog

...mintalah bantuan kepada tangan kananmu. Dan lelaki itu membuat tulisan dengan tangannya.

Puisi | Sesalan Sedikit, Bualan Selangit

 


Bolehkah aku berjalan mundur. Membalik waktu. 

Menelusuri langkah. Menghapus jejak. 

Meluruskan kebengkokan. Menghilangkan dendam. 

Mengoreksi kata kata.


Aku tak peduli. 

Dulu aku melukai. Tiap lapis kulitnya kusayati. 

Sering kubuat cidera. Hatinya yang mencinta.


Lidahku kelu kalau diam. 

Tak setuju semua diungkapkan. 

Dengan teriakan menggebu. 

Berdasar ego. Bertopang nafsu.


Kupotong omongan. 

Si muda-mudi maupun si tuan-puan. 

Berpegang hanya pada kebenaran. 

Sedang santun aku abaikan.


Tiap ucapanku pedas memanas. 

Tak mau kalah pada pendapat. 

Harus menang. Harus senang. 

Puas melihat orang sekarat.


Hasil didapat. 

Tujuan diperoleh. Dengan cara apa saja. 

Bersekutu dengan setan aku coba. 

Pinangan iblis kuterima.


Karena manusia harus kaya. 

Tidak peduli bahwa harus memiskinkan. 

Halal haram cuma teori. 

Menggunung harta pribadi. 

Hasil rampok dan mencuri.


Tanah diduduki dan leluhur dikencingi. 

Peduli amat pada sejarah. 

Sejarah tidak mencetak uang. 

Untuk sekedar membeli hidup. 

Diatas dunia yang makin tak ramah.


Tidak mau menyisakan ruang untuk ragu. 

Berpijak pada keyakinan. 

Penuh kesalahan. 

Menutup telinga dari suara. 

Selain yang berasal dari mulutnya. 

Suara pendosa.


Mulutku mulut penipu. 

Yang kukunyah buah semu. 

Tak kenyang bila dimakan. 

Tak hilang bila dibuang. 


Tiap hari. Berucap janji. Tiada ditepati.


Itu dulu. 

Hari ini. Aku berjanji.

Besok aku tobat.

Related Posts