Diskripsi Blog

...mintalah bantuan kepada tangan kananmu. Dan lelaki itu membuat tulisan dengan tangannya.

Puisi | Bunga Tanpa Layu

 


Kemarin malam bungaku datang. Mekar cemerlang. Berkelopak merah.
Merangkak tinggalkan taman. Memanjat pagar menuju rumah.

Aku belum banyak tau tentangnya. Yang aku ingat.
Ia bunga yang bersinar saat malam. Seperti rembulan.

Bungaku semerbak. Harum mewangi.
Setelah lelah kumbang menggoda. Dibuatnya patah hati.

Di sepanjang jalan ia bertemu. Dengan bunga bunga lain.
Salah satunya dahlia. Yang tak mampu sembunyikan rasa iri.
Dan mawar. Yang murung menyesali duri.
Serta melati yang kalah suci.

Tak sempat ia bersua dengan anyelir.
Yang semenjak tadi memilih menyingkir.

Bungaku sampai di serambi depan. Kusambut.
Kuantar masuk ke ruang tamu. Lihatlah.

Ia lelap.
Sehari semalam.

Pagi ini bungaku pulang. Berjalan. Kembali ke tengah taman.
Menjadi wujud paling rupawan. Diseluruh daratan.

Sebelum berpisah. Bungaku minta dicium.
Semakin kucium semakin merekah ia.
Bungaku tak mau buru buru layu.
Tumbuhkan benih benih baru.
Tak terhitung jumlahnya.

Senyumannya manis. Tatapannya manja.
Seperti lilin. Aku leleh dibuatnya.

Related Posts